HMIACEHTIMUR.COM, Aceh Timur - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Aceh Timur mendesak Pemerintah Daerah Dan Pemerintah Pusat Untuk Segara Memperbaiki Jalan dan jembatan di Gampong Paya Meuligoe, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, menuju Makam Sultan alaidin Said Maulana abdul Azzis Syah merupakan Monumen Islam Asia Tenggara kondisinya sangat memprihatinkan.
Pasalnya jembatan tersebut kondisi tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat lagi dikarenakan kodisi jembatan sudah rapuh hal ini disampaikan oleh ketua Umum HMI cabang Aceh Timur, Hidayatul Mustaqim di Saat penyaluran Al-Qur'an Kedayah Monisa.
"Kami sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi jembatan dan jalan menuju ke monisa, karena kondisinya sangat memprihatinkan, jangan ada upaya dari pemerintah untuk menghilagkan sejarah islam asia Tenggara," Mustaqim.
Menurut dia, selain kondisi jembatan banyak yang mengalami kerusakan, lebar jembatan juga kurang ideal, sehingga untuk kendaraan roda empat sulit untuk berpapasan di jembatan tersebut,”
Diketahui, Monumen Islam Asia Tenggara (MONISA) di bangun pada tahun 1980 yang kini terbengkalai. Padahal Monisa seharusnya menjadi kebanggaan Aceh karena merupakan situs sejarah pertama kali masuknya islam ke Asia Tenggara.
Monumen ini juga merupakan sejarah Kesultanan Peureulak sebagai daerah yang menjadi asal muasal masuknya Islam ke Nusantara.
Sejarah Kesultanan Peureulak yang melahirkan silsilah 10 atau 19 raja-raja yang pernah memerintah di Peurelak. Namun kini, MONISA hanya seonggokan bangunan tua di tengah pemukiman penduduk.(HMI/fhm)
0 Komentar