Kongres PB HMI Ricuh, Syarat Calon Formatur Ketua Umum yang Dianggap Melanggar Konstitusi Jadi Pemicu

Breaking News

6/recent/ticker-posts

Kongres PB HMI Ricuh, Syarat Calon Formatur Ketua Umum yang Dianggap Melanggar Konstitusi Jadi Pemicu



Pelanbaru - Kongres Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) diwarnai kericuhan.  Perdebatan sengit terkait persyaratan pencalonan Formatur Ketua Umum yang mensyaratkan Calon harus bergelar LK III (Latihan Kader tingkat III) berujung pada aksi baku hantam antar peserta.


Sejumlah peserta menilai syarat tersebut bertentangan dengan konstitusi organisasi karena tidak terdapat ketentuan mengenai hal tersebut dalam aturan dasar HMI.  Penolakan terhadap syarat LK III tersebut disampaikan dengan keras, bahkan beberapa peserta terlihat membentak pimpinan sidang sementara.  Upaya untuk menghapus syarat tersebut gagal,  memperkeruh suasana hingga akhirnya kericuhan tak terhindarkan.


Berdasarkan pantauan, suasana semakin memanas ketika usulan penghapusan syarat LK III ditolak.  Ketegangan yang muncul terlihat dari kesiapsiagaan petugas keamanan lokal di arena kongres.  Puncaknya,  kericuhan pecah dengan aksi saling pukul antar peserta. Beberapa bangku bahkan sampai melayang.


Suasana sempat mereda ketika peserta kongres kompak menyanyikan Hymne HMI.  Namun,  kericuhan kembali terjadi.  Sejumlah peserta yang masih memprotes syarat LK III  harus dikeluarkan oleh panitia.


Hymne HMI kembali dilantunkan untuk meredakan ketegangan dan akhirnya kericuhan dapat dihentikan.  Kejadian ini menjadi catatan penting dalam kongres PB HMI kali ini,  menunjukkan betapa krusialnya  persoalan konstitusionalitas dan proses demokrasi internal dalam organisasi.  Pihak penyelenggara kongres diharapkan dapat mengevaluasi kejadian ini untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. (Humas HmI)



Posting Komentar

0 Komentar