Warga Keracunan Akibat Terhirup Gas, HMI Aceh Timur Desak DLH Aceh Atasi

Breaking News

6/recent/ticker-posts

Warga Keracunan Akibat Terhirup Gas, HMI Aceh Timur Desak DLH Aceh Atasi


HMIACEHTIMUR.COM|Aceh Timur - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Aceh Timur mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi Aceh untuk turun tangan dalam mengatasi pencemaran udara yang diduga berasal dari pencucian sumur gas milik PT Medco E&P Malaka di Indra Makmur.


"Kita mendesak DLH Aceh untuk turun ke lokasi guna mengatasi hal ini. Karena akibat terhirup gas dari hasil pencucian sumur gas milik PT Medco EP Malaka di Indra Makmur puluhan warga mengalami keracunan,"kata Ketua Umum HMI MPO Cabang Aceh Timur Hidayatul Mustaqin Idi, Jumat (9/4) malam.


Hidayatul Mustaqim juga mendesak kepada pihak yang berwenang agar memberikan sanksi kepada perusahaan Migas PT Medco E&P Malaka.


“Dan saya minta pihak yang berwenang agar memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut agar hal tidak akan terulang di kemudian hari,”kata Hidayatul Mustaqim.


Hidayatul Mustaqim berharap perusahaan Medco E&P Malaka juga harus bertanggung jawab atas kejadian ini dengan menjamin kesehatan masyarakat yang mengalami keracunan serta menjamin stok makanan dan fasilitasi kepada masyarakat yang terpaksa mengungsi.


"Mereka harus bertanggungjawab baik dari pengobatan warga yang saat ini mendapatkan perawatan secara intensif maupun kerugian lainnya dialami masyarakat,"kata Hidayatul Mustaqim.


Sebagaimana diketahui sejak Jumat (9/4) sekitar pukul 05.00 WIB. 65 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam,  Kabupaten Aceh Timur dikabarkan keracunan akibat terhirup aroma gas diduga beracun hasil dari pencucian sumur gas milik PT Medco dengan jarak hanya sekitar dua kilometer dari pemukiman penduduk.


Akibatnya, warga mual, pusing, dan muntah. Bahkan ada yang muntah darah sehingga harus dilarikan ke pukesmas setempat dan sebagian dirujuk ke RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur dan Rumah Sakit Graha Bunda Idi untuk mendapatkan penanganan medis. (Redaksi)


Posting Komentar

0 Komentar